Berkunjung ke Wonosobo? Jangan Lupa Wisata Kuliner Makanan Khas Ini
Sabtu, 29 Juni 2019 Edit
Berkunjung ke Wonosobo? Jangan Lupa Wisata Kuliner Makanan Khas Ini. Wonosobo terkenal dengan obyek wisata Dieng-nya. Namun, kita tidak akan membahas obyek wisata populer tersebut. Melainkan makanan khas yang ada di sana. Rasanya tidak akan sama jika kamu memakan makanan khas ini di lain tempat, jadi, mumpung lagi berkunjung ke Wonosobo, jangan lupa untuk mencicipi makanan-makanan khasnya.
Kepopuleran Wonosobo sudah tidak perlu diragukan lagi di antara masyarakat umum Indonesia maupun mancanegara. Yang paling populer tentu saja kawasan wisata Dieng, sebuah dataran tinggi tercantik di Jawa Tengah dengan peninggalan dan kebudayaan yang unik berbeda dari daerah lain. Setiap tahunnya pun ada acara tahunan yaitu Dieng Culture Festival.
Dalam acara Dieng Culture Festival atau DCF ada beberapa ritual dan acara penting, salah satunya mencukur rambut gimbal. Acara tersebut oleh masyarakat disebut dengan ruwatan. Saat pelaksanaan acara tersebut, Dieng dikunjungi oleh jutaan orang. Pada saat acara ruwat rambut gimbal juga dimeriahkan dengan acara musik jazz di atas awan, pertunjukan panggung yang menarik serta pesta pelepasan seribu lampion. Tak ketinggalan wisata kuliner khas Wonosobo pun turut hadir.
Setelah menikmati acara DCF jangan lupa untuk menikmati kuliner khas sana yang tentunya bakal bikin kamu ketagihan. Ada beberapa makanan khas yang keberadaannya hanya ada di Wonosobo saja, makanan tersebut mulai dari makanan berat hingga oleh-oleh khas yang bisa kamu bawa pulang untuk keluarga tercinta. Pemasaran makanan apa saja? Berikut beberapa makanan khas Wonosobo yang wajib kamu cicipi.
Mie Ongklok
Wisata kuliner khas Wonosobo yang pertama bahkan menjadi ikon dari kota ini adalah mie Ongklok. Mie ongklok dibuat dari mie kuning, kubis, kol, daun kucai yang dicampur dengan kuah kacang kental berkanji yang biasa masyarakat sana sebut dengan loh. Biasanya mie ini disajikan dengan sate kambing dan juga tempe kemul khas Wonosobo. Pertama kali kita melihat penampilan mie ongklok pasti akan bertanya-tanya dan penasaran bagaimana sih rasanya, dan ternyata setelah kita mencicipinya bisa membuat ketagihan.
Carica
Carica adalah buah khas dan hanya tumbuh di Dieng Wonosobo. Carica ini sejenis dengan pepaya. Memang habitat Carica ini terdengar aneh, tetapi memang benar adanya. Beberapa orang pernah mencoba untuk menanam Carica di lain daerah, dan hasilnya yang tumbuh adalah pepaya biasa. Bukan Carica.
Memang penampakan pohon Carica ini mirip dengan pepaya biasa. Namun yang membedakannya adalah bentuk buahnya, Carica lebih kecil dan bergelombang, rasa buahnya saat mentah pun berbeda. Dagingnya akan terasa asam dan bijinya akan terasa manis. Di Wonosobo sendri, Carica merupakan salah satu daftar wisata kuliner khas Wonosobo yang dijadikan oleh-oleh wajib. Biasanya dikemas menjadi manisan.
Purwaceng
Terakhir yang wajib kamu jajal adalah jamu purwaceng. Purwaceng ini banyak tumbuh di dataran tinggi Dieng. Dahulu kala, tumbuhan ini digunakan sebagai tanaman obat yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Seperti meningkatkan metabolisme tubuh, saraf, otot, mengatasi masuk angin, melancarkan air kecil atau peredaran darah, dan masih banyak lagi.
Namun yang paling terkenal dari khasiat purwaceng ini adalah dapat digunakan sebagai Viagra tradisional paling mujarab. Di Wonosobo sendiri, purwaceng diolah menjadi teh atau bubuk purwaceng yang bisa digunakan untuk campuran minuman untuk rasa yang lebih nikmat. Bagiamana dengan wisata kuliner khas Wonosobo yang saya sebutkan? Sudahkah kamu cicipi? Jangan lupa mencicipi Sagon, Tempe Kemul, Opak Singkong, Kacang Dieng, dan Nasi Megono-nya ya.
Kepopuleran Wonosobo sudah tidak perlu diragukan lagi di antara masyarakat umum Indonesia maupun mancanegara. Yang paling populer tentu saja kawasan wisata Dieng, sebuah dataran tinggi tercantik di Jawa Tengah dengan peninggalan dan kebudayaan yang unik berbeda dari daerah lain. Setiap tahunnya pun ada acara tahunan yaitu Dieng Culture Festival.
Dalam acara Dieng Culture Festival atau DCF ada beberapa ritual dan acara penting, salah satunya mencukur rambut gimbal. Acara tersebut oleh masyarakat disebut dengan ruwatan. Saat pelaksanaan acara tersebut, Dieng dikunjungi oleh jutaan orang. Pada saat acara ruwat rambut gimbal juga dimeriahkan dengan acara musik jazz di atas awan, pertunjukan panggung yang menarik serta pesta pelepasan seribu lampion. Tak ketinggalan wisata kuliner khas Wonosobo pun turut hadir.
Mie Ongklok
Carica
Memang penampakan pohon Carica ini mirip dengan pepaya biasa. Namun yang membedakannya adalah bentuk buahnya, Carica lebih kecil dan bergelombang, rasa buahnya saat mentah pun berbeda. Dagingnya akan terasa asam dan bijinya akan terasa manis. Di Wonosobo sendri, Carica merupakan salah satu daftar wisata kuliner khas Wonosobo yang dijadikan oleh-oleh wajib. Biasanya dikemas menjadi manisan.
Purwaceng
Terakhir yang wajib kamu jajal adalah jamu purwaceng. Purwaceng ini banyak tumbuh di dataran tinggi Dieng. Dahulu kala, tumbuhan ini digunakan sebagai tanaman obat yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Seperti meningkatkan metabolisme tubuh, saraf, otot, mengatasi masuk angin, melancarkan air kecil atau peredaran darah, dan masih banyak lagi.
Namun yang paling terkenal dari khasiat purwaceng ini adalah dapat digunakan sebagai Viagra tradisional paling mujarab. Di Wonosobo sendiri, purwaceng diolah menjadi teh atau bubuk purwaceng yang bisa digunakan untuk campuran minuman untuk rasa yang lebih nikmat. Bagiamana dengan wisata kuliner khas Wonosobo yang saya sebutkan? Sudahkah kamu cicipi? Jangan lupa mencicipi Sagon, Tempe Kemul, Opak Singkong, Kacang Dieng, dan Nasi Megono-nya ya.
