Upacara Adat Sunda

Indonesia memiliki beragam budaya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Budaya ini berupa tradisi, adat, istiadat, norma, dan masih banyak lagi. Salah satu adat yang cukup terkenal adalah adat Jawa. Secara lebih khusus, daerah di Jawa yang memiliki adat sangat kental adalah Jawa Barat atau daerah sunda. Maka tak heran kalau upacara adat sunda menjadi terkenal.

Ya, banyaknya adat yang dimiliki masyarakat di daerah Jawa Barat membuat budaya di daerah ini masih terasa kental. Orang sunda masih menjunjung tinggi budaya dan adat yang selama ini telah diwariskan dari nenek moyang secara turun menurut. Dalam praktiknya, adat sunda sendiri memiliki banyak macamnya. Lantas ada apa saja? Berikut penjelasannya.

Jenis-jenis Upacara Adat Sunda 

Sejatinya, adat sunda bisa diklasifikasi dalam beberapa bentuk. Namun satu yang paling umum dan paling sering dilakukan ialah upacara daur hidup manusia. Upacara ini adalah rangkaian kehidupan dari seorang manusia. Mulai dari dirinya ada di dalam perut, sampai dengan meninggal dunia. Semua proses itu memiliki prosedur dan tata caranya sendiri.

Siraman Kehamilan

Upacara Adat Masa Kehamilan

Dalam pelaksanaan adat ini, setidaknya ada 4 hal yang harus Anda perhatikan.

- Upacara mengandung empat bulan 

Di adat sunda, saat wanita tengah hamil 4 bulan, biasanya keluarga akan membuatkan pengajian. Pengajian ini dilakukan untuk meminta doa dan keselamatan untuk ibu dan sang jabang bayi.

- Upacara mengandung tujuh bulan

Dalam adat sunda, upacara atau prosesi ini kerap dinamakan dengan upacara tingkeban. Yakni upacara yang diadakan untuk mendoakan keselamatan jabang bayi. Selain itu, arti kata tingkep ialah tutup, artinya calon ibu yang sudah mengandung 7 bulan dilarang bercampur dengan pasangan. Larangan ini berakhir setelah empat puluh hari pasca melahirkan.

Upacara ini biasanya dilaksanakan dengan menggelar pengajian dan membacakan berbagai lantunan ayat suci. Di samping itu, ada juga upacara memandikan ibu hamil dengan 7 macam buah-buahan dan dimandikan oleh 7 orang keluarga secara bergantian dengan 7 lembar kain dan air kembang 7 rupa.

- Upacara mengandung Sembilan bulan

Saat memasuki usia 9 bulan, keluarga sunda biasanya mengadakan pengajian agar bayi cepat lahir. Dalam upacara ini biasanya disediakan makanan yakni bubur lolos sebagai simbol kemudahan.

- Upacara Reuneuh Mundingeun

Yakni upacara yang diadakan jika usia bayi dalam kandungan melebihi 9 bulan bahkan sampai 12 bulan. Upacara ini diadakan agar wanita bisa cepat melahirkan.

Upacara Kelahiran

- Upacara memelihara tembuni

Yaitu adat merawat placenta bayi usai melahirkan. Menurut kepercayaan orang sunda, placenta ini adalah saudara si bayi, sehingga harus diadakan ritual khusus untuk menguburnya atau menghanyutkannya ke sungai.

- Upacara nenjrag bumi

Upacara ini ialah adat memukulkan alu ke arah bumi. Ritual ini biasanya dilakukan tujuh kali di dekat si bayi. Dilakukan agar bayi tidak mudah takut sesuatu.

- Upacara puput puseur

Yakni upacara yang dilakukan sesaat setelah tali pusar bayi lepas agar pusar bayi tidak menyembul ke luar.

- Upacara Ekah

Adat ini lebih akrab disebut dengan upacara aqiqah. Yakni upacara yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan atas kelahiran anak. Biasanya dilakukan setelah bayi berusia 7 hari, 24 hari atau boleh juga 21 hari. Uapacara ini dilakukan dengan cara menyembelih domba atau kambing.

- Upacara nurunkeun

Upacara nurunkeun adalah upacara di mana bayi pertama kali dibawa ke halaman rumah.

- Upacara cukuran

Upacara ini dilakukan untuk membersihkan rambut bayi dari segala macam najis. Biasanya dilakukan saat bayi sudah memasuki usia 40 hari.

- Upacara turun taneuh

Yakni upacara saat pertama kali bayi menapakkan kakinya ke tanah. Biasanya dilakukan saat bayi sudah bisa merangkak atau melangkah.

Upacara Masa Anak-anak

- Upacara gusaran

Ialah upacara yang dilakukan untuk meratakan gigi anak perempuan. Adat ini dilakukan menggunakan alat khusus dengan maksud agar terlihat lebih cantik. Biasa dilakukan di usia 7 tahun.

- Upacara Sunatan

Umumnya dilakukan pada anak laki-laki dengan maksud membersihkan alat vitalnya dari najis.
Upacara Perkawinan

- Upacara sebelum akad nikah

Biasanya dilakukan dengan deretan kegiatan neundeun omong atau kunjungan orang tua laki-laki ke orang tua perempuan. Lalu ngalamar atau lamaran, dilanjutkan dengan seserahan atau menyerahkan calon laki-laki ke orang tua gadis untuk segera dinikahkan. Terakhir ngeuteuk seureuh.

- Upacara adat akad nikah

- Upacara adat sesudah akad nikah

Dimulai dengan sungkeman, upacara sawer atau nyawer, upacara nincak endog, upacara buka pintu, dan terakhir upacara huap lingkung.

Upacara Adat Kematian

Tidak jauh berbeda dari adat daerah lain, untuk kematian juga dilakukan sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Misalnya untuk muslim dilakukan dengan memandikan mayat,mengkafani, menyolatkan, dan menguburnya.

Deretan upacara adat sunda di atas masih sebagian kecil dari banyaknya adat yang ada di Jawa Barat. Dengan mengetahui dan mempelajari adat-adat ini, kebudayaan yang dimiliki Indonesia tentunya akan semakin meluas dan beraneka ragam. Dan hal itu membuktikan betapa kayanya Indonesia.

", numPosts: 8, titleLength: "auto", thumbnailWidth: 250, thumbnailHeight: 170, noImage: "//3.bp.blogspot.com/-ltyYh4ysBHI/U04MKlHc6pI/AAAAAAAADQo/PFxXaGZu9PQ/w255-h170-c/no-image.png", containerId: "related-post-5645314522103651017", newTabLink: false, moreText: "Read More", widgetStyle: 3, callBack: function() {} };

Rekomendasi Tempat Wisata Bogor Asyik yang Cocok Kamu Jadikan Destinasi Liburan

Rekomendasi Tempat Wisata Bogor Asyik yang Cocok Kamu Jadikan Destinasi Liburan. Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat ini memang tidak ada matin...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel